26.9 C
Jakarta
28, April, 2024
JurnalPost.comKolom OpiniDinamika Komunikasi Politik di Masa Pemilihan Umum

Dinamika Komunikasi Politik di Masa Pemilihan Umum

Oleh: Aini Wanti Banafshah

JurnalPost.com – Pemilihan umum sudah tepat di depan mata, hari demi hari berganti makin dekat dengan penentuan nasib bangsa dan negara di tangan seorang pemimpin yang kita pilih. Dinamika dalam komunikasi mencakup interaksi, pesan dan persepsi dalam konteks politik, memegang kendali pembentukan opini publik. Di dukung oleh beberapa faktor seperti media massa, kemahiran ber-retorika, dan opini publik yang dihasilkan memainkan peran penting dalam membentuk dinamika.

Sebelum waktu pemilihan tiba, para calon pemimpin dan politisi berbondong-bondong adu gagasan dan ber-retorika di ruang publik untuk mengambil suara rakyat. Dalam konteks Pemilihan Umum (Pemilu), komunikasi politik memiliki peran yang signifikan sebagai upaya untuk memengaruhi pandangan dan keputusan pemilih dalam jangka waktu tertentu.

Ada beberapa komponen dalam komunikasi politik yang saling berkaitan, yaitu (1) komunikator politik, (2) pesan politik (3) media yang digunakan dalam komunikasi politik, (4) khalayak komunikasi politik, dan (5) Akibat yang ditimbulkan dari komunikasi dalam politik. (Nimmo, 2007: 114). Komunikator politik menggunakan pesan politik yang disebarkan melalui media untuk mencapai khalayak. Dengan demikian, kelima komponen tersebut saling berkaitan karena mereka saling mendukung dalam upaya memengaruhi opini dan perilaku politik masyarakat serta memengaruhi hasil dari proses politik itu sendiri.

Peranan Komunikasi politik
Peran komunikasi politik dalam pemilu sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas yang bertujuan untuk memengaruhi masyarakat pemilih. Strategi komunikasi politik, seperti penyampaian pesan politik dalam waktu yang terbatas, memainkan peran penting dalam mendapatkan dukungan dari pemilih dan memengaruhi pilihan mereka. Hal ini terutama penting dalam meningkatkan partisipasi politik dalam pemilu, karena hal tersebut memengaruhi kredibilitas para komunikator politik dan partai mereka.

Komunikasi politik juga melibatkan kegiatan kampanye yang bertanggung jawab, yang harus dimanfaatkan secara efektif oleh para kandidat untuk memahami karakteristik, keinginan, dan kebutuhan pemilih. Penyampaian terus-menerus pesan politik, informasi, dan berita melalui program sosialisasi politik oleh para komunikator politik merupakan bentuk pendidikan politik dan partisipasi bagi masyarakat.

Selain itu, dinamika komunikasi politik dalam pemilu memiliki dampak langsung terhadap kualitas anggota legislatif yang terpilih dan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. Oleh karena itu, pemahaman terhadap dinamika komunikasi politik sangat penting untuk memastikan pemilu yang adil dan menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas yang mewakili kepentingan masyarakat.

Strategi Komunikasi Politik
Strategi komunikasi politik memerlukan media yang cukup penting posisinya, media juga berpengaruh besar pada strategi komunikasi politik dijalankan. Pasalnya, postingan yang berisi informasi terkait calon kandidat memiliki framing yang berbeda di tiap media. Keberagaman informasi yang ada memengaruhi opini publik yang terbentuk. Maka dari itu, dibutuhkan strategi komunikasi politik yang dimiliki oleh kandidat, tim sukses maupun pendukungnya.

Strategi komunikasi politik yang baik dalam masa pemilihan umum melibatkan pendekatan yang lebih variatif untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Dalam konteks Indonesia, di mana terdapat tingginya angka golput, strategi komunikasi politik yang baik juga harus memperhatikan tingkat apatis politik yang tinggi di masyaraka. Hal ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang baik harus mampu mengatasi tantangan dalam memobilisasi pemilih yang pada akhirnya tidak menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, strategi komunikasi politik yang baik juga harus memperhatikan penggunaan materi khusus yang mencerminkan ideologi dan tujuan partai atau calon kandidat. Dengan demikian, strategi komunikasi politik yang baik harus mampu memperhatikan berbagai aspek mulai dari pendekatan kepada masyarakat, aktor-aktor yang terlibat, faktor pendukung dan hambatan, hingga penggunaan materi khusus yang mencerminkan ideologi partai.

Komunikasi Politik dalam Demokrasi
Indonesia merupakan negara demokratis, yang menjunjung tinggi integritas kemerdekaan berekspresi dan berpendapat. Pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan kembali untuk rakyat, sehingga proses demokrasi dibutuhkan sebagai inti sari dalam membentuk pemerintahan yang mencerminkan kehendak dan kebutuhan masyarakat.

Komunikasi politik adalah proses pertukaran informasi dan pesan antara aktor politik yang bertujuan untuk memengaruhi, memperoleh dukungan, dan membangun opini publik dalam konteks sistem demokrasi. Dalam demokrasi, komunikasi politik menjadi sangat penting karena melibatkan interaksi antara pemimpin dan warga negara, serta memengaruhi proses pengambilan keputusan politik. Komunikasi politik dalam demokrasi berperan dalam membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap kebijakan, ideologi politik, dan calon politik. Selain itu, komunikasi politik juga mencakup media massa sebagai saluran yang dapat menyebarluaskan pesan dan informasi politik kepada publik. Hal ini memengaruhi pola pikir dan persepsi masyarakat terhadap isu-isu politik dan partisipasi dalam proses demokrasi.

Komunikasi politik memiliki peran sentral dan menentukan dalam proses demokratisasi. Dalam konteks persaingan kepentingan, komunikator politik berusaha secara aktif untuk memengaruhi, memperoleh, mempertahankan, dan memperluas kekuasaan. Oleh karena itu, kedua elemen ini saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain, membentuk dasar yang penting dalam dinamika demokrasi.

Reference :
Susanto, E. H. (2013). Dinamika komunikasi politik dalam pemilihan umum. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2), 163-172.

Hutomo, R. S., & Utomo, S. (2015). Strategi Komunikasi Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Memobilisasi Pemilih pada Pemilu Legislatif Daerah Kota Semarang Tahun 2014. Journal of Politic and Government Studies, 4(2), 371-390.

Syah, R. (2014). Peranan Komunikasi Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Langkat Tahun 2013 di Kecamatan Besitang.

Sulaiman, A. I. (2013). Komunikasi politik dalam demokratisasi. Observasi, 11(2).

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini