Sukses

Kanada Bakal Wajibkan Orang Kaya Bayar Pajak Lebih Mahal, Demi Fasilitasi Kebutuhan Gen Z

Upaya ini seiring dengan cara pemerintahan Justin Trudeau menarik dukungan dari para pemilih muda menjelang pemilu tahun depan.

Liputan6.com, Ottawa - Pemerintah Kanada akan meminta warganya yang kaya untuk membayar pajak lebih tinggi, seiring dengan upaya pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau dalam meraih dukungan dari pemilih muda menjelang pemilu yang diperkirakan digelar tahun depan, 2025.

Menteri Keuangan Chrystia Freeland mengatakan pada Selasa (16/4/2024) bahwa orang kaya di Kanada harus membayar pajak lebih dan anggaran senilai miliaran dolar akan diinvestasikan dalam pendidikan, perumahan, pekerjaan dan layanan kesehatan mental.

Dalam pengumuman anggaran tahunan, anggaran belanja baru diusulkan sebesar 53 miliar dolar Kanada selama lima tahun, yang sebagian besar dialokasikan untuk generasi Milenial dan Generasi Z dalam bentuk perumahan yang terjangkau, hibah dan pinjaman mahasiswa, subsidi sewa dan program penempatan kerja.

Freeland mengatakan kesempatan bagi generasi muda untuk membangun kehidupan kelas menengah yang nyaman "selalu menjadi janji (pemerintah) Kanada".

"Tetapi saat ini, generasi milenial dan generasi Z di Kanada bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, mereka bisa bekerja keras, mereka bisa melakukan semua yang orang tua mereka lakukan, dan masih banyak lagi, dan seringkali imbalannya tidak bisa mereka dapatkan," ujar Menteri Freeland, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (18/4/2024).

"Mereka melihat kehidupan orang tua mereka dan bertanya-tanya: 'Bagaimana saya mampu membiayainya?'," ucap Freeland.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pastikan Kenaikan Pajak Adil bagi Semua

Freeland mengakui bahwa kenaikan pajak akan memicu penolakan dari sebagian orang, namun ia mengatakan kenaikan tersebut akan memastikan orang-orang terkaya membayar bagian mereka secara adil.

"Tetapi sebelum mereka mengeluh terlalu keras, saya ingin 1 persen warga Kanada – 0,1 persen warga Kanada – mempertimbangkan hal ini: Kanada seperti apa yang ingin Anda tinggali?" tutur dia.

Anggaran tersebut akan membutuhkan dukungan dari Partai Demokrat Baru yang berhaluan kiri, yang mempertahankan pemerintahan minoritas Trudeau, untuk bisa lolos ke parlemen.

Pemerintahan Liberal Trudeau diketahui tertinggal jauh dari Partai Konservatif, yang dipimpin oleh Pierre Poilievre, menjelang pemilihan umum yang akan diadakan pada akhir Oktober 2025.

3 dari 4 halaman

Popularitas Trudeau Menurun

Trudeau, yang memimpin Kanada sejak tahun 2015, mengalami penurunan popularitas di tengah meluasnya ketidakpuasan terhadap biaya hidup dan perumahan.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Nanos Research yang dirilis pada bulan Januari, dua dari tiga warga Kanada mengatakan bahwa Trudeau melakukan pekerjaan yang buruk dalam mengatasi masalah perumahan yang tidak terjangkau.

Trudeau awal bulan ini mengumumkan rencana untuk membangun hampir 3,9 juta rumah pada tahun 2031 untuk menutup kesenjangan antara pasokan dan permintaan perumahan.

4 dari 4 halaman

Rencana Indonesia Terapkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya

Sementara di Indonesia, pemerintah menyesuaikan tax bracket dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022. Dalam tax bracket ini, terdapat lapisan kelima yang merupakan golongan baru untuk penghasilan kena pajak di atas Rp 5 miliar per tahun yang dikenakan tarif Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 35 persen.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan bahwa tax bracket PPh orang pribadi sebesar 35 persen dalam UU HPP menjadi terobosan penting untuk menjaring pajak orang super kaya.

DJP melaporkan menurut data 2022, sedikitnya ada 1.119 wajib pajak yang tergolong super kaya atau High Net Worth Individual (HNWI) di Indonesia. Adapun penghasilan orang-orang super kaya itu di atas Rp5 miliar per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.